Peristiwa

HPTM Batalkan Aksi Demo, Pilih Audiensi dengan Bea Cukai Madura

Avatar
×

HPTM Batalkan Aksi Demo, Pilih Audiensi dengan Bea Cukai Madura

Sebarkan artikel ini

PAMEKASAN – Himpunan Petani Tembakau Madura (HPTM) batal menggelar aksi demonstrasi besar-besaran ke kantor Bea Cukai Madura yang semula dijadwalkan berlangsung pada Rabu (8/10/2025).

Para petani tembakau dan pelaku industri rokok lokal tersebut memilih menempuh jalur audiensi sebagai langkah alternatif untuk menyampaikan aspirasi mereka.

Keputusan pembatalan aksi itu diambil setelah melalui berbagai pertimbangan strategis. Koordinator Lapangan HPTM, Zaini Wer-wer, menegaskan bahwa perubahan langkah ini bukan bentuk kemunduran, melainkan strategi agar perjuangan masyarakat tembakau tetap tersampaikan dengan damai dan efektif.

“Dalam perjuangan, kita harus pakai taktik. Tidak bisa asal turun ke jalan tanpa memahami medan. Kami tidak ingin Pamekasan dicap sebagai sarang rokok ilegal di mata publik nasional,” ujar Zaini, Selasa (7/10/2025).

Menurut Zaini, isu peredaran rokok ilegal di Madura selama ini dinilai terlalu dibesar-besarkan. Ia menyebutkan, persoalan serupa juga terjadi di berbagai daerah lain, namun sorotan media dan aparat lebih tajam tertuju ke Madura, khususnya Kabupaten Pamekasan.

“Bisa jadi Madura ini sengaja dijadikan kambing hitam. Di daerah lain banyak pabrik kecil juga, tapi yang disorot selalu kami,” tambahnya.

Meski demikian, Zaini mengapresiasi langkah aparat Bea Cukai dalam melakukan penindakan di lapangan. Ia menilai, sebagian besar razia terakhir dilakukan secara humanis dan terukur, meskipun masih menimbulkan kekhawatiran di kalangan pelaku usaha kecil dan petani.

Karena alasan tersebut, HPTM memutuskan menahan diri untuk tidak melakukan aksi demonstrasi besar yang berpotensi menimbulkan ketegangan sosial.

“Kami tidak ingin gerakan kami justru menyinggung aparat dan berimbas pada pengetatan operasi di lapangan. Ini demi kemaslahatan bersama — petani, buruh pabrik, pengusaha, dan reseller rokok,” tegasnya.

Namun, HPTM menegaskan bahwa langkah audiensi tersebut tetap merupakan bentuk perlawanan moral. Mereka tidak menutup kemungkinan akan turun ke jalan apabila di kemudian hari ditemukan tindakan aparat yang dianggap arogan atau merugikan masyarakat.

“Kalau aparat bertindak kasar, kami pun siap melawan. Tapi selama mereka humanis, kami juga akan menempuh cara yang elegan,” ujarnya.

Zaini menekankan, perjuangan HPTM bukan hanya tentang industri rokok, tetapi menyangkut keberlangsungan ekonomi masyarakat Madura. Menurutnya, ribuan petani, buruh, dan pelaku industri kecil menggantungkan hidup dari sektor hasil tembakau yang menjadi urat nadi perekonomian lokal.

“Kami tidak menolak aturan. Kami hanya minta pembinaan dan edukasi, bukan pemusnahan usaha kecil. Kalau industri tembakau mati, Madura kehilangan sumber hidupnya,” ungkapnya.

Sebelumnya, HPTM juga mengungkap bahwa para petani di Pamekasan melakukan patungan untuk mencetak banner protes sebagai bentuk penyampaian aspirasi secara damai. Sedikitnya 500 banner dipasang di berbagai titik strategis di Kabupaten Pamekasan dengan sejumlah pesan aspiratif, di antaranya:

Selamatkan Industri Hasil Tembakau Madura, Selamatkan Indonesia

Kami Bukan Koruptor, Masyarakat Madura Hanya Butuh Jadi Kawasan Ekonomi Khusus

Industri Hasil Tembakau Madura Jalan Kehidupan Kami

Mafia Rokok Impor Mengancam Industri Rokok Lokal Madura

Satgas Cukai Datanglah Membawa Solusi, Bukan Misi

Pesan-pesan tersebut mencerminkan keresahan masyarakat tembakau terhadap kebijakan cukai dan penegakan hukum yang dinilai belum sepenuhnya berpihak pada pelaku usaha kecil.

Dengan memilih jalur audiensi, HPTM berharap komunikasi antara masyarakat dan Bea Cukai Madura dapat terjalin lebih konstruktif, terbuka, dan berkelanjutan tanpa mengorbankan stabilitas sosial dan ekonomi di Pulau Garam.

Terpisah, pihak Bea Cukai Madura menyatakan dukungan terhadap upaya peningkatan kesejahteraan petani dan pelaku industri lokal.

“Kami mendukung masyarakat Madura, termasuk para petani tembakau, untuk terus meningkatkan ekonomi demi kesejahteraan bersama. Secara umum itu yang menjadi komitmen kami,” ujar perwakilan Bea Cukai Madura secara singkat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *