PAMEKASAN, MADURA HARI INI | Aktivis Penegak Keadilan (APK) Madura, meminta DPRD Pamekasan mengusut tuntas kasus siswa yang keracunan akibat makan bergizi gratis (MBG) di Tlanakan Pamekasan.
Ketua APK, Ahmad Dhani menegaskan, tugas Dewan bukan hanya sidak, tapi harus kongkret memanggil pihak-pihak tertentu untuk memastikan penyebab yang ditimbulkan.
“Dewan harusnya sigap bukan hanya sidak, tapi harus kongkret memanggil dan mengevaluasi total,” ucapnya.
Kata dia, hal serupa tidak boleh terjadi di tempat lain di Pamekasan, karena jelas sangat membahayakan siswa.
Sebelumnya, Ketua DPRD Pamekasan Ali Masykur melakukan Inspeksi Mendadak (Sidak) melihat langsung kondisi 20 siswa yang dirawat di Puskesmas Tlanakan Pamekasan. Rabu (10/9/2025).
Siswa yang dirawat tersebut diduga keracunan usai konsumsi Makan Gizi Gratis (MBG).
Sejumlah siswa yang alami keracunan tersebut menjalani rawat jalan dengan keluhan mual, muntah, dan pusing. Semua siswa tersebut saat ini sedang dirawat di Puskesmas Tlanakan, RSUD Smart Pamekasan dan di Puskesmas Bandaran. Kejadian terjadi pada Selasa (09/9/2015).
“Bedasarkan keterangan dokter siswa yang mengalami keracunan sudah ada yang dipulangkan. Alasannya karena tidak terlalu parah,”ungkap Ketua DPRD Pamekasan, Ali Maskur.
Sementara siswa yang agak parah, kata Ali Masykur saat ini dirawat jalan ada yang di Puskesmas dan ada juga yang di rawat di RSUD Smart Pamekasan.
“Sebagian siswa yang keracunan agak parah karena Makanan Gizi Gratis (MBG) yang dimakan sampai habis,” Ungkapnya.
Politisi PPP tersebut berharap bagi penyedia MBG agar harus hati-hati dan ahli gizinya harus betul-betul mendampingi pul di dapur setempat.
Berdasarkan keterangan yang dihimpun dari beberapa sumber, kata Ali Masykur bahwa yang menyebabkan MBG beracun karena nasi, tumis, ayam dalam posisi keadaan panas kemudian membeku dan keluar kayak air. Artinya tanpa didinginkan terlebih dahulu.
Ketua DPRD Pamekasan akan memanggil semua pihak yang terlibat seperti ahli gizi, pemilik dapur dan dinas terkait. Agar penyaluran MBG tidak sembarangan diserahkan kepada siswa.
“Jadi kedepannya kami meminta kepada pemilik dapur agar lebih hati-hati dalam memberikan Makan Gizi Gratis. Karena kejadian ini benar-benar ada kelalaian dari pemilik dapur dan ahli gizi,” Katanya.