SUMENEP, MADURA HARI INI – Peringatan keras dari Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya terkait pemberantasan rokok ilegal tampaknya belum cukup memberi efek jera bagi pemain rokok Gico di Sumenep Madura.
Rupanya, rokok bodong merek Gico yang disebut-sebut milik sultan HM di Sumenep justru kian marak dijual, kali ini terpantau bebas dijual di berbagai platform e-commerce.
Rokok tanpa pita cukai itu dengan mudah bisa ditemukan di sejumlah toko online. Padahal menkeu telah mengingatkan agar tidak lagi menjual rokok ilegal karena merugikan negara.
Kondisi ini menimbulkan kecurigaan, ada jaringan besar yang sengaja membiarkan peredaran rokok ilegal tetap subur.
“Kalau pemerintah serius, mestinya rokok bodong seperti merek Gico tidak bisa seenaknya dijual online. Tapi nyatanya makin banyak. Siapa yang bermain di belakangnya?” ujar Khoirul Ramdan Aktivis Madura, Rabu (1/10/2025).
Di Sumenep, nama rokok Gico bukan barang asing. Sudah lama merek ini disebut-sebut diproduksi secara sembunyi oleh jaringan pengusaha rokok nakal.
Meski beberapa kali aparat melakukan razia, keberadaan produsen utama hingga kini belum tersentuh hukum.
Aktivis lokal mendesak aparat penegak hukum tidak hanya menyasar penjual kecil atau gudang penyimpanan, melainkan mengusut siapa dalang besar yang mengendalikan produksi dan distribusi.
“Kalau hanya menyita di warung-warung, itu percuma. Dalangnya ada di Sumenep, dan masyarakat tahu itu,” tegasnya.
Kini, publik menunggu langkah nyata dari Menkeu dan aparat terkait. Apakah berani membongkar siapa sebenarnya pemilik bisnis rokok Gico yang disebut-sebut memiliki jaringan kuat di Madura?