Berita

Buka Kedok Pemain Besar Rokok Ilegal, Ragukan Menkeu Berantas di Madura

×

Buka Kedok Pemain Besar Rokok Ilegal, Ragukan Menkeu Berantas di Madura

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi.

SUMENEP, MADURA HARI INI – Seruan agar pemerintah benar-benar membuka kedok pemain besar di balik bisnis rokok ilegal semakin menguat.

Gelombang dukungan itu semakin kencang setelah Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya menegaskan komitmennya untuk memberantas peredaran rokok tanpa pita cukai di berbagai daerah, termasuk di Madura.

Bahkan, jika benar-benar dilakukan untuk menyikat habis, Purbaya ditantang untuk mengungkap jaringan mafia produksi  jenis rokok ilegal merek Gico yang diduga punya beking kelas kakap di Madura.

Merek rokok ilegal ini cukup dikenal, sebab diproduksi di Sumenep Madura, Jawa Timur. Pengendalinya dikabarkan orang kuat.

“Jika benar-benar terbukti nanti ada gebrakan sikat rokok ilegal khusus wilayah Madura, saya pesan bongkar aktor dibalik peredaran jenis rokok ilegal merek Gico,” ujar Khoirul Ramdan, aktivis Madura, Selasa (30/9/2025).

Namun, publik di media sosial justru merespons dengan penuh keraguan. Banyak warganet menilai upaya pemerintah selama ini baru sebatas menyasar produsen kecil dan pengecer, sementara aktor besar yang disebut-sebut menjadi pengendali utama masih tak tersentuh.

“Kalau memang serius, bongkar jaringan bos besar yang kendalikan pasar rokok ilegal. Jangan cuma rakyat kecil yang dikorbankan,” tulis seorang pengguna di akun tiktok Madura Hari Ini.

Sejumlah komentar lain juga menyinggung Madura sebagai salah satu daerah dengan peredaran rokok ilegal paling tinggi di Jawa Timur.

Mereka meragukan keberanian Menkeu untuk menyentuh wilayah tersebut yang disebut-sebut punya jejaring kuat, baik secara ekonomi maupun politik.

“Ke Madura berani nggak? Di situ sentralnya, kalau cuma bicara ke publik sikat, sikat dan sikat ya nggak ada efek,” ujar komentar lain yang lagi ramai.

Purbaya sendiri dalam beberapa kesempatan menegaskan pemerintah tidak akan pandang bulu dalam penindakan. Ia menilai rokok ilegal merugikan negara hingga triliunan rupiah per tahun, sekaligus mencederai pelaku usaha resmi yang taat aturan.

Meski demikian, suara publik tetap mengingatkan agar langkah besar segera diwujudkan. Tanpa menyentuh “pemain besar”, upaya pemberantasan rokok ilegal dikhawatirkan hanya menjadi agenda seremonial belaka.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *