PAMEKASAN, MADURA HARI INI | Bocah berinisial A (4) asal Kecamatan Kadur, Kabupaten Pamekasan diduga menjadi korban malapraktik sunat ring. Selasa (22/7/2025).
AR (orang tua si bocah) menceritakan insiden yang yang menimpa anaknya, pada 2 Juli 2025, dia memanggil perawat untuk menyunat anak keduanya itu.
Kemudian, perawat berinisial S datang ke kediaman AR bersama dengan dua mahasiswa magang yang berasal dari suatu kampus negeri di Kabupaten Sampang.
Orang tua korban cemas lantaran yang bertindak untuk melakukan sunat bukan S melainkan mahasiswa magang.
Dia menduga mahasiswa magang itu tidak memahami prosedur sunat ring, karena memakan waktu lebih lama dari biasanya. Termasuk pemasangan ring, tidak sesuai yang dia ketahui.
Tiga hari setelah tindakan yang dilakukannya tersebut, si anak mulai mengeluh kesakitan. Tapi saat AR melapor, S hanya menyampaikan anak itu baik-baik saja.
“Baru beberapa hari kemudian, ring dilepas. Namun, saat proses pelepasan ring tidak dibius dan alat kelamin anak saya dalam kondisi luka,” ujar AR.
Dia juga menyesalkan, izin praktiknya baru keluar tiga minggu lalu. Tapi praktik ini sudah berjalan sejak satu tahun lalu.
“Maka saya minta Dinas Kesehatan setempat untuk melakukan evaluasi.” jelasnya.
Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Pamekasan, Saifudin mengaku sudah menerima laporan kejadian tersebut. Pihaknya mengaku tengah menelusuri.
“Kemarin sudah dilakukan penelusuran. Hasilnya akan dirapatkan hari ini,” pungkas Saifudin.